Powered By Blogger

Translate

Sabtu, 26 April 2014

Jalan di Sumedang Macet Parah

ADANG JUKARDI/"PRLM"
ADANG JUKARDI/"PRLM"
KEMACETAN parah di Jalan Raya Bandung-Cirebon, dari Jatinangor hingga Sumedang Kota, Jumat (18/4/2014).*
SUMEDANG, (PRLM).- Arus lalu lintas di Jalan Raya Bandung- Cirebon dari Jatinangor hingga Sumedang, dalam tiga hari terakhir ini mengalami kemacetan parah.
Kemacetan tersebut terjadi di dua arah, baik dari arah Bandung maupun arah Cirebon dengan antrean kendaraan.hingga beberapa kilometer. Akibat kemacetan tersebut, menyebabkan jarak tempuh dari Sumedang ke Jatinangor rata-rata 3-4 jam dari kondisi normal satu jam.
Kemacetan kendaraan itu, dampak kerusakan jalan yang sangat parah di beberapa titik, seperti di Jalan Cadas Pangeran di Kec. Pamulihan dan di Jalan Ciherang, Kec. Sumedang Selatan.
Bahkan ketika terjadi kemacetan parah Rabu (16/4/2014) malam, sempat tersiar kabar bahwa kemacetan itu akibat terjadi longsor di Jalan Cadas Pangeran yang menimbun dua mobil.
Ternyata, kabar tersebut hanya isu belaka. Informasi longsor di Cadas Pangeran, langsung dibantah oleh Kasat Lantas Polres Sumedang, Ajun Komisaris Wahyo.
Ia mengatakan, kemacetan kendaraan itu bukan karena terjadi longsor di Cadas Pangeran, melainkan dampak kerusakan jalan di beberapa titik, salah satunya Ciherang, Kec. Sumedang Selatan.
“Informasi longsor di Cadas Pangeran apalagi sampai menimbun dua mobil itu, isu belaka yang menyesatkan. Kami sudah mengecek sampai bolak-balik ke Cadas Pangeran, nyatanya tidak ada longsor. Ada pun terjadinya kemacetan kendaraan, dampak dari jalan rusak terutama di Ciherang, Kec. Sumedang Selatan” kata Wahyo saat dihubungi melalui telefon, Jumat (18/4/2014)
Pantauan “PRLM”, kemacetan kendaraan terjadi mulai Jatinangor tepatnya di belokan kampus Unpad hingga di depan Pasar Tanjungsari.
Kemacetannya hanya satu jalur, yakni di jalur kiri dari arah Jatinagor menuju Sumedang. Namun, kemacetannya lebih disebabkan banyaknya persimpangan jalan, seperti di depan Pasar Tanjungsari dan Alun-alun Kecamatan Tanjungsari. Arus kendaraan terlihat padat merayap.
Kemacetan kendaraan dari arah Jatinangor ke Sumedang, terjadi lagi dari Jalan Simpang, Kec. Pamulihan hingga Ciherang, Kec. Sumedang Selatan.
Kemacetan tersebut, dampak kerusakan jalan di daerah Ciherang. Selain banyak lubang yang dalam, juga banyak lapisan aspalnya yang terkelupas sehingga permukaan jalannya bergelombang.
Kondisi itu membuat petugas Satlantas Polres Sumedang atas inisyiatif sendiri menguruk lubang jalan tersebut dengan sirtu (pasir dan batu). Saat pengurukan, petugas melakukan tutup buka arus lalu lintas dari dua arah.
Kendati pengurukan jalan tersebut upaya positif, namun pengaruh tutup buka arus kendaraan ikut menambah parah kemacetan. Arus kendaraan dari arah sebaliknya yakni dari arah Sumedang menuju Jatinangor pun mengalami kemacetan. Kemacetan mulai dari depan patung kuda di dearah Pasanggrahan Baru hingga Ciherang sepanjang 3 km.
Menurut Wakanit Patwal Polres Sumedang, Ajun Inspektur Satu Endar ketika mengawasi pengurukan jalan di Ciherang, pengurukan jalan rusak di Ciherang, Kec. Sumedang Selatan itu, atas inisyiatif kepolisian.
Sebab, kerusakan jalannya dinilai sangat parah. Selain bisa menyebabkan truk mogok bahkan sampai patah as roda belakang, juga bisa mengundang kecelakaan kendaraan.
“Dari pada tidak ada sama sekali upaya perbaikan jalan, untuk sementara kami ratakan jalan yang berlubang ini dengan urukan sirtu. Memang saat pengurukan jalan terjadi kepadatan kendaraan, tapi hanya beberapa saat saja. Kemacetan paran ini akibat banyak jalan yang rusak,” kata Endar.
Lebih jauh ia mengatakan, kemacetan kendaraan di Jalan Raya Bandung-Cirebon dari Tanjungsari sampai Sumedang itu, secara umum dampak dari kerusakan jalan.
Akibat jalan rusak, truk-truk besar saling rebutan jalan yang mulus. Mengingat jalan rusak sebagian besar berada di lajur kiri dari arah Sumedang, sehingga banyak truk-truk besar bermuatan berat “mencuri” jalan mulus di lajur kanan jalan.
Akibatnya, arus kendaraan dari arah Jatinangor tertahan hingga menyebabkan antrean kendaraan cukup panjang dan lama, termasuk di Cadas Pangeran
“Karena jalan rusak, laju kendaraan terutama truk-truk besar mengalami perlambatan hingga akhirnya menyebabkan kemacetan dan kepadatan kendaraan,” ujar Endar. (A-67/A-89)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar