Powered By Blogger

Translate

Rabu, 12 November 2014

Makalah Inkuiri Sosial



INKUIRI SOSIAL

MAKALAH

di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metode Pembelajaran

disusun oleh :
Edi Junaedi
NPM 12210615260


 


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 
(STKIP) SEBELAS APRIL SUMEDANG

2014 










BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang

Sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indera penglihatan, pendengaran, pengecapan dan indera-indera lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull) manakala didasari oleh keingintahuan itu. Didasari hal inilah suatu strategi pembelajaran yang dikenal dengan inkuiri dikembangkan.
Pada awalnya pembelajaran inkuiri banyak diterapkan dalam ilmu-ilmu alam (natural science), kemudian para ahli pendidikan ilmu sosial berusaha mengadopsinya  sehingga munculah pembelajaran inkuiri sosial. Pemilihan Strategi Pembelajaran inkuiri sosial ini bertujuan untuk memecahakan masalah dalam pembelajaran sosial.

1.2.   Rumusan Masalah
1.      Apa itu inkuiri sosial ?
2.      Bagaimana tahapan-tahapan pembelajaran Inkuiri Sosial ?
3.      Bagaimana strategi pembelajaran Inkuiri Sosial ?
4.      Apa kelebihan dan kekurangan pembelajaran Inkuiri sosial ?

1.3.   Tujuan
1.      Mengetahui apa itu Inkuiri Sosial.
2.      Mengetahui bagaimana tahapan-tahapan dan strategi pembelajaran Inkuiri Sosial.
3.      Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran Inkuiri Sosial.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Pengertian Inkuiri Sosial
Inkuiri berasal dari bahasa inggris yaitu inquiry, yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukanya. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan. Dengan kata lain inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berfikir kritis dan logis. Sedangkan Sosial adalah ungkapan kebutuhan manusia untuk saling berkomunikasi satu dengan yang lain umumnya bermasyarakat.
Berdasarkan pengertian di atas dapat diartikan bahwa Inkuiri Sosial adalah strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan logis khususnya untuk memecahkan masalah-masalah sosial. Akibat terjadinya ledakan pengetahuan sehingga menuntut perubahan pola pembelajaran dari yang hanya sekadar mengingat fakta yang biasa dilakukan melalui strategi pembelajaran dari metode latihan dalam pola tradisional menjadi pengembangan kemampuan berpikir kritis dan logis dengan saling berkomunikasi antara yang satu dengan yang lain untuk memecahkan suatu rumusan masalah atau pertanyaan.

            2.2. Pembelajaran Inkuiri Sosial
            Pada awalnya pembelajaran inkuiri banyak diterapkan dalam ilmu-ilmu alam  (natural science), kemudian para ahli pendidikan ilmu sosial berusaha mengadopsinya  sehingga muncullah pembelajaran inkuiri sosial. Menurut Bruce Joyce (Sanjaya, 2008:205). Inkuiri sosial merupakan strategi pembelajaran dari kelompok sosial (social family) subkelompok konsep masyarakat (concept of society). Subkelompok ini didasarkan pada asumsi bahwa metode pendidikan bertujuan untuk mengembangkan anggota masyarakat ideal yang dapat hidup dan dapat mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, Siswa harus diberi pengalaman yang memadai bagaimana caranya memecahkan persoalan-persoalan yang muncul di masyarakat. Melalui pengalaman itulah setiap individu akan dapat membangun pengetahuan yang berguna bagi diri dan masyarakatnya.
Banks ( Sudrajat, 2011 ), menyatakan bahwa pembelajaran melalui model inkuiri sosial ini dapat dilakukan sejak siswa berada pada jenjang sekolah dasar, hanya penekanannya tidak pada langkah-langkah inkuiri melainkan lebih kepada memperkenalkan fakta, konsep, dan generalisasi. Hal ini dikembangkan melalui strategi bertanya, siswa dikondisikan untuk bertanya sehingga kemampuan berpikir kritis sudah mulai dikembangkan sejak pendidikan dasar. Dengan demikian,  melalui pembelajaran inkuiri sosial ini,  peserta didik sudah dilatih sejak dini untuk menjadi seorang ilmuwan.
           
            2.3.  Tahapan Pembelajaran Inkuiri Sosial
Menurut Wina Sanjaya (2007)  tahapan proses pembelajaran inkuiri sosial dapat dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Tahap Orientasi
Langkah yang pertama ini dimaksudkan untuk membina suasana/iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengon­disikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran, guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pembelajaran inkuiri sosial sangat tergantung pada kamauan siswa untuk beraktivitas meng­gunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah; tanpa ke­mauan dan kemampuan itu tak mungkin proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapam orientasi ini adalah: (a)  menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.; (b) menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-­langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan; dan (c) menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini di­lakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.
2. Tahap Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disaji­kan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir  meme­cahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Poses mencarl jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalul proses tersebut siswa akan memperoleh peng­alaman yang sangat berharga sebagal upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir. Dengan demikian, teka-teki yang menjadi masalah dalam berinkuiri adalah teka-teki yang mengandung konsep yang jelas yang harus dicari dan ditemukan. Ini penting dalam pembeIajaran Inkuiri. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam me­rumuskan masalah, diantaranya: (a)  masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan memiliki motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan masalah yang hendak dikaji. Dengan demikian, guru sebaiknya tidak merumuskan sendiri masalah pembelajar­an, guru hanya memberikan topik yang akan dipelajari, sedang­kan bagaimana rumusan masalah yang sesuai dengan topik yang telah ditentukan sebaiknya diserahkan kepada siswa; (b) masalah yang dikaji adaIah masaIah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti. Artinya, guru perlu mendorong agar siswa dapat merumuskan masalah yang menurut guru jawaban sebenarnya sudah ada, tinggal siswa mencari dan mendapatkan jawabannya secara pasti; dan (c) konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terilebih dahulu oleh siswa. Artinya, sebelum masalah itu dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah. Jangan harapkan siswa dapat melakukan tahapan inkuiri se­lanjutnya, manakala ia belum paham konsep-konsep yang ter­kandung dalam rumusan masalah.


3. Tahap Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Kemampuan atau potensi individu untuk berpikir pada dasarnya sudah dimiliki sejak individu itu lahir. Potensi berpikir itu dimulai dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau mengira-ngira (berhipotesis) dari suatu permasalahan. Manakala individu dapat membuktikan tebakannya, maka Ia akan sampai pada posisi yang bisa mendorong untuk berpikir lebih lanjut. Oleh sebab itu, potensi untuk mengembangkan kemampuan menebak pada setiap individu harus dibina. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru tintuk mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah (dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dan suatu permasalahan yang dikaji. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis.
4. Tahap Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan ke­mampuan menggunakan potensi berpikirnya. Oleh sebab itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-­pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. Sering terjadi kemacetan berinkuiri ada­lah manakala siswa tidak apresiatif terhadap pokok permasalahan. Tidak apresiatif itu biasanya ditunjukkan oleh gejala-gejala ketidak­bergairahan dalam belajar. Manakala guru menemukan gejala-gejala semacam ini, maka guru hendaknya secara terus-menerus memberi­kan dorongan kepada siswa untuk belajar melalui penyuguhan ber­bagai jenis pertanyaan secara menata kepada seluruh siswa sehingga mereka terangsang untuk berpikir.
5. Tahap Menguji Hipotesis
Proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji bipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan banya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
6. Tahap Merumuskan kesimpulan
Proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan gongnya dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, oleh karena banyaknya data yang diperoleh, menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus terhadap masalah yang hendak dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.

2.4. Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial
Faizal ( 2013 ) Prinsip dan Karakteristik Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial
Secara umum perinsip Strategi pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut:
a)      Siswa akan bertanya jika merekah dihadapkan pada masalah yang membingungkan.
b)      Siswa dapat menyadari dan belajar menganalisis strategi berpikir merekah.
c)      Strategi berpikir baru dapat diajarkan secara langsung dan ditambahkan pada apa yang telah merekah miliki.
d)     Inkuiri dalam kelompok dapat memperkaya pikiran dan membantu siswa dalam belajar mengenai pengetahuan yang sementara dan menghargai pendapat orang lain.
Selanjutnya ada 3 karakteristik dari Strategi pembelajaran inkuiri sosial adalah sebagai berikut :
a.       Adanya aspek (masalah) sosial dalam kelas yang dianggap penting dan dapat mendorong terciptanya diskusi kelas.
b.      Adanya rumusan hipotesis sebagai fokus untuk inkuiri.
c.       Penggunaan fakta sebagai pengujian hipotesis.

2.5. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial
Dalam penerapannnya ada beberapa keunggulan Strategi pembelajaran inkuiri sosial diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Strategi Pembelajaran Inkuiri sosial merupakan Strategi Pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui pendekatan ini dianggap lebih bermakna.
b.      Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
c.       Strategi Pembelajaran Inkuiri sosial dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingka laku berkat adanya pengalaman.
d.      Keuntungan lain adalah pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memilki kemampuan diatas rata-rata. Artinya, siswa yang memilki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa  yang lemah dalam belajar.
Disamping memilki keunggulan, Strategi Pembelajaran  inkuiri sosial juga mempunyai kelemahan, diantaranya :
a.       Jika Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b.      Pembelajaran ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c.       Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannnya dengan waktu yang telah ditentukan.
d.      Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka pembelajaran ini akan sulit diimplimentasikan oleh setiap guru.

















BAB III
PENUTUP

1.1.  Kesimpulan
Inkuiri Sosial adalah strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan logis khususnya untuk memecahkan masalah-masalah sosial. Dengan beberapa Prinsip dan Karakteristik, strategi pembelajaran Inkuiri Sosial dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.
Dengan menggunakan pembelajaran inkuiri sosial pemahaman dan penguasaan materi siswa lebih konprehensif baik secara kognitif, apektif, dan psikomotor.


1.2.  Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, pembelajaran inkuiri sosial ini dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi siswa lebih kenprehensif baik secara kognitif, apektif, dan psikomotor sehingga cocok untuk melayani siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata sehingga dapat merangsang siswa yang lain untuk terus termotivasi, meningkatkan pemahaman dan penguasaannya terhadap suatu masalah.
Dalam penerapannya inkuiri sosial sangat cocok digunakan untuk mata pelajaran IPS karena menitik beratkan pada materi materi dari pengalaman maupun dari kehidupan bermasyarakat.




DAFTAR PUSTAKA

Nisbah, F  ( 2013 ) Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial  [  online  ].  Tersedia: http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/06/strategi-pembelajaran-inkuiri-sosial.html  [20 mei 2014]
Sanjaya, Wina.2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Sudrajat, A ( 2011 ) Pembelajaran Inkuiri Sosial [ online ]. Tersedia: http:// akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/01/30/strategi-inkuiri-sosial/.html [20 mei 2014]







Tidak ada komentar:

Posting Komentar