Powered By Blogger

Translate

Selasa, 25 Februari 2014

Kejadian ritual aneh di dalam ruang pusaka sumedang

Kejadian ritual aneh di dalam ruang pusaka sumedang Pengurus museum Sumedang merasa kecolongan jadwal oleh sekelompok orang yang meng atas namakan Padjajaran baru, mereka melakukan ritual di ruang pusaka museum Sumedang sambil berteriak teriak bahkan diakhir acara ada seorang perempuan yang kerasukan roh halus di tempat pusaka siger prabu siliwangi. Saya dan kawan saya mencari informasi lebih detail ada apa di balik ritual itu, ternyata orang yang melakukan ritual itu di pimpin oleh seorang tokoh pemangku adat Sumedang tetapi belum ada akta notaris tentang pemangku adat tersebut,dan tidak ada izin sama sekali dari pimpinan museum Sumedang itu sendiri, bahkan para penjaga museum pun tidak tahu menahu tentang acara ritual tersebut. Apakah dikarenakan dirinya seorang pemangku adat dia bisa bertindak seenaknya di dalam museum? Sebagai bahan tulisan, saya masuk kedalam ritual itu walau ada rasa takut karna ayat -ayat yang mereka bacakan seperti bahasa Quran namun di campur dengan bahasa sunda, memang aneh? Sebagai warga sumedang saya merasa heran kok bisa-bisanya ada yang melakukan ritual di dalam museum yang mana di sana terdapat pusaka -pusaka keraton Sumedang yang mana pusaka peningalan raja-raja Sumedang yang di hormati oleh masyarakat Sumedang kok dijadikan alat mainan di tempat pusaka tersebut, apalagi didalam ruangan itu ada sebuah mahkota bekas Prabu Siliwangi katanya. Menurut para penjaga museum sumedang, memang sering di adakan ritual-ritual yang dilakukan oleh warga Sumedang di dalam gedung pusaka seperti ritual 1 Muharramm atau pencucian pusaka contohnya, tetapi tidak pernah satu kali pun terjadi kesurupan, malah salah satu penjaga museum berkata dia (warga Sumedang) pun sama sekali tidak berani berteriak teriak di dalam gedung pusaka. Ada maksud apa di balik semua ini? apa yang sebenarnya mereka cari? Setelah kami telusuri lebih dalam ternyata sudah sering terjadi kejadian serupa yang dilakukan oleh pemangku adat tersebut, yang ujung-ujungnya adalah masalah duit? Yang lebih menarik lagi, orang yang kesurupan saat acara ritual itu berlangsung adalah seorang perempuan yang kabarnya akan mencalonkan diri sebagai bupati Sumedang. Apakah ini merupakan sebuah modus yang dilakukan oleh seseorang yang berambisi untuk mencapai kepentingan pribadinya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar