INKUIRI SOSIAL
MAKALAH
di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metode Pembelajaran
disusun oleh :
Edi Junaedi
NPM 12210615260
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) SEBELAS APRIL SUMEDANG
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki
dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam
sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia.
Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui
indera penglihatan, pendengaran, pengecapan dan indera-indera lainnya. Hingga
dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan
otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull) manakala didasari oleh
keingintahuan itu. Didasari hal inilah suatu strategi pembelajaran yang dikenal
dengan inkuiri dikembangkan.
Pada awalnya pembelajaran inkuiri banyak diterapkan
dalam ilmu-ilmu alam (natural science),
kemudian para ahli pendidikan ilmu sosial berusaha mengadopsinya sehingga munculah pembelajaran inkuiri
sosial. Pemilihan Strategi Pembelajaran inkuiri sosial ini bertujuan untuk
memecahakan masalah dalam pembelajaran sosial.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa
itu inkuiri sosial ?
2. Bagaimana
tahapan-tahapan pembelajaran Inkuiri Sosial ?
3. Bagaimana
strategi pembelajaran Inkuiri Sosial ?
4. Apa
kelebihan dan kekurangan pembelajaran Inkuiri sosial ?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui
apa itu Inkuiri Sosial.
2. Mengetahui
bagaimana tahapan-tahapan dan strategi pembelajaran Inkuiri Sosial.
3. Mengetahui
kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran Inkuiri Sosial.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Inkuiri Sosial
Inkuiri berasal dari bahasa inggris yaitu inquiry, yang dapat diartikan sebagai
proses bertanya dan mencari jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukanya.
Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan pada kegiatan
penyelidikan terhadap objek pertanyaan. Dengan kata lain inkuiri adalah suatu
proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi
atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap
pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berfikir kritis
dan logis. Sedangkan Sosial adalah ungkapan kebutuhan manusia untuk saling
berkomunikasi satu dengan yang lain umumnya bermasyarakat.
Berdasarkan pengertian di atas dapat diartikan bahwa
Inkuiri Sosial adalah strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan
berpikir kritis dan logis khususnya untuk memecahkan masalah-masalah sosial.
Akibat terjadinya ledakan pengetahuan sehingga menuntut perubahan pola
pembelajaran dari yang hanya sekadar mengingat fakta yang biasa dilakukan
melalui strategi pembelajaran dari metode latihan dalam pola tradisional menjadi
pengembangan kemampuan berpikir kritis dan logis dengan saling berkomunikasi
antara yang satu dengan yang lain untuk memecahkan suatu rumusan masalah atau
pertanyaan.
2.2.
Pembelajaran Inkuiri Sosial
Pada
awalnya pembelajaran inkuiri banyak diterapkan dalam ilmu-ilmu alam (natural science), kemudian para ahli pendidikan ilmu sosial berusaha
mengadopsinya sehingga muncullah
pembelajaran inkuiri sosial. Menurut Bruce Joyce (Sanjaya, 2008:205). Inkuiri
sosial merupakan strategi pembelajaran dari kelompok sosial (social family) subkelompok konsep
masyarakat (concept of society).
Subkelompok ini didasarkan pada asumsi bahwa metode pendidikan bertujuan untuk
mengembangkan anggota masyarakat ideal yang dapat hidup dan dapat mempertinggi
kualitas kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, Siswa harus diberi pengalaman
yang memadai bagaimana caranya memecahkan persoalan-persoalan yang muncul di
masyarakat. Melalui pengalaman itulah setiap individu akan dapat membangun
pengetahuan yang berguna bagi diri dan masyarakatnya.
Banks ( Sudrajat, 2011 ), menyatakan bahwa
pembelajaran melalui model inkuiri sosial ini dapat dilakukan sejak siswa
berada pada jenjang sekolah dasar, hanya penekanannya tidak pada langkah-langkah
inkuiri melainkan lebih kepada memperkenalkan fakta, konsep, dan generalisasi.
Hal ini dikembangkan melalui strategi bertanya, siswa dikondisikan untuk
bertanya sehingga kemampuan berpikir kritis sudah mulai dikembangkan sejak
pendidikan dasar. Dengan demikian,
melalui pembelajaran inkuiri sosial ini,
peserta didik sudah dilatih sejak dini untuk menjadi seorang ilmuwan.
2.3. Tahapan Pembelajaran Inkuiri Sosial
Menurut Wina Sanjaya (2007) tahapan proses pembelajaran inkuiri sosial
dapat dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Tahap Orientasi
Langkah yang pertama ini dimaksudkan untuk membina
suasana/iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengondisikan
agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran, guru merangsang dan mengajak
siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah
yang sangat penting. Keberhasilan pembelajaran inkuiri sosial sangat tergantung
pada kamauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam
memecahkan masalah; tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses
pembelajaran akan berjalan dengan lancar. Beberapa hal yang dapat dilakukan
dalam tahapam orientasi ini adalah: (a)
menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat
dicapai oleh siswa.; (b) menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan
oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah
inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah
sampai dengan merumuskan kesimpulan; dan (c) menjelaskan pentingnya topik dan
kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar
siswa.
2.
Tahap Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa
pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan
adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Dikatakan
teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu
ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Poses
mencarl jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab
itu melalul proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat
berharga sebagal upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir. Dengan
demikian, teka-teki yang menjadi masalah dalam berinkuiri adalah teka-teki yang
mengandung konsep yang jelas yang harus dicari dan ditemukan. Ini penting dalam
pembeIajaran Inkuiri. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan
masalah, diantaranya: (a) masalah
hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan memiliki motivasi belajar
yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan masalah yang hendak dikaji. Dengan
demikian, guru sebaiknya tidak merumuskan sendiri masalah pembelajaran, guru
hanya memberikan topik yang akan dipelajari, sedangkan bagaimana rumusan
masalah yang sesuai dengan topik yang telah ditentukan sebaiknya diserahkan
kepada siswa; (b) masalah yang dikaji adaIah masaIah yang mengandung teka-teki
yang jawabannya pasti. Artinya, guru perlu mendorong agar siswa dapat
merumuskan masalah yang menurut guru jawaban sebenarnya sudah ada, tinggal
siswa mencari dan mendapatkan jawabannya secara pasti; dan (c) konsep-konsep
dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terilebih dahulu oleh
siswa. Artinya, sebelum masalah itu dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri,
guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang
konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah. Jangan harapkan siswa dapat
melakukan tahapan inkuiri selanjutnya, manakala ia belum paham konsep-konsep
yang terkandung dalam rumusan masalah.
3.
Tahap Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu
permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu
diuji kebenarannya. Kemampuan atau potensi individu untuk berpikir pada
dasarnya sudah dimiliki sejak individu itu lahir. Potensi berpikir itu dimulai
dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau mengira-ngira (berhipotesis)
dari suatu permasalahan. Manakala individu dapat membuktikan tebakannya, maka
Ia akan sampai pada posisi yang bisa mendorong untuk berpikir lebih lanjut.
Oleh sebab itu, potensi untuk mengembangkan kemampuan menebak pada setiap individu
harus dibina. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru tintuk mengembangkan
kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah (dengan mengajukan
berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban
sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dan
suatu permasalahan yang dikaji. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang
perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh, sehingga
hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir
logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki
serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang kurang
mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis.
4.
Tahap Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring
informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi
pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat
penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya
memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan
ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Oleh sebab itu, tugas
dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. Sering
terjadi kemacetan berinkuiri adalah manakala siswa tidak apresiatif terhadap
pokok permasalahan. Tidak apresiatif itu biasanya ditunjukkan oleh gejala-gejala
ketidakbergairahan dalam belajar. Manakala guru menemukan gejala-gejala
semacam ini, maka guru hendaknya secara terus-menerus memberikan dorongan
kepada siswa untuk belajar melalui penyuguhan berbagai jenis pertanyaan secara
menata kepada seluruh siswa sehingga mereka terangsang untuk berpikir.
5.
Tahap Menguji Hipotesis
Proses menentukan jawaban yang dianggap diterima
sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.
Yang terpenting dalam menguji bipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa
atas jawaban yang diberikan. Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti
mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang
diberikan bukan banya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh
data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
6.
Tahap Merumuskan kesimpulan
Proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh
berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan gongnya
dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, oleh karena banyaknya data yang
diperoleh, menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus terhadap masalah
yang hendak dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat
sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.
2.4.
Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial
Faizal
( 2013 ) Prinsip dan Karakteristik Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial
Secara
umum perinsip Strategi pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut:
a) Siswa
akan bertanya jika merekah dihadapkan pada masalah yang membingungkan.
b) Siswa
dapat menyadari dan belajar menganalisis strategi berpikir merekah.
c) Strategi
berpikir baru dapat diajarkan secara langsung dan ditambahkan pada apa yang
telah merekah miliki.
d) Inkuiri
dalam kelompok dapat memperkaya pikiran dan membantu siswa dalam belajar
mengenai pengetahuan yang sementara dan menghargai pendapat orang lain.
Selanjutnya ada 3 karakteristik dari Strategi
pembelajaran inkuiri sosial adalah sebagai berikut :
a. Adanya
aspek (masalah) sosial dalam kelas yang dianggap penting dan dapat mendorong
terciptanya diskusi kelas.
b. Adanya
rumusan hipotesis sebagai fokus untuk inkuiri.
c. Penggunaan
fakta sebagai pengujian hipotesis.
2.5. Keunggulan dan Kelemahan
Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial
Dalam penerapannnya ada beberapa keunggulan Strategi
pembelajaran inkuiri sosial diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Strategi
Pembelajaran Inkuiri sosial merupakan Strategi Pembelajaran yang menekankan
kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang,
sehingga pembelajaran melalui pendekatan ini dianggap lebih bermakna.
b. Strategi
Pembelajaran Inkuiri Sosial memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai
dengan gaya belajar mereka.
c. Strategi
Pembelajaran Inkuiri sosial dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi
belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingka laku
berkat adanya pengalaman.
d. Keuntungan
lain adalah pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memilki
kemampuan diatas rata-rata. Artinya, siswa yang memilki kemampuan belajar bagus
tidak akan terhambat oleh siswa yang
lemah dalam belajar.
Disamping memilki keunggulan, Strategi
Pembelajaran inkuiri sosial juga
mempunyai kelemahan, diantaranya :
a. Jika
Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial digunakan sebagai strategi pembelajaran,
maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Pembelajaran
ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan
kebiasaan siswa dalam belajar.
c. Kadang-kadang
dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering
guru sulit menyesuaikannnya dengan waktu yang telah ditentukan.
d. Selama
kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi
pelajaran, maka pembelajaran ini akan sulit diimplimentasikan oleh setiap guru.
BAB
III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Inkuiri Sosial adalah strategi pembelajaran yang
dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan logis khususnya
untuk memecahkan masalah-masalah sosial. Dengan beberapa Prinsip dan
Karakteristik, strategi pembelajaran Inkuiri Sosial dapat melayani kebutuhan
siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.
Dengan
menggunakan pembelajaran inkuiri sosial pemahaman dan penguasaan materi siswa
lebih konprehensif baik secara kognitif, apektif, dan psikomotor.
1.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, pembelajaran inkuiri
sosial ini dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi siswa lebih
kenprehensif baik secara kognitif, apektif, dan psikomotor sehingga cocok untuk
melayani siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata sehingga dapat
merangsang siswa yang lain untuk terus termotivasi, meningkatkan pemahaman dan
penguasaannya terhadap suatu masalah.
Dalam penerapannya inkuiri sosial sangat cocok
digunakan untuk mata pelajaran IPS karena menitik beratkan pada materi materi
dari pengalaman maupun dari kehidupan bermasyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Nisbah,
F ( 2013 ) Strategi Pembelajaran Inkuiri
Sosial [
online ]. Tersedia:
http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/06/strategi-pembelajaran-inkuiri-sosial.html [20 mei 2014]
Sanjaya,
Wina.2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Sudrajat,
A ( 2011 ) Pembelajaran Inkuiri Sosial
[ online ]. Tersedia: http:// akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/01/30/strategi-inkuiri-sosial/.html
[20 mei 2014]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar