MAKALAH METODE PENELITIAN HISTORIK
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penelitian Pendidikan
disusun oleh :
Edi Junaedi
NPM 12210615260
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
STKIP SEBELAS APRIL SUMEDANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penulisan peristiwa masa lampau dalam bentuk peristiwa atau kisah sejarah yang dapat di pertanggungjawabkan secara ilmiah, harus melalui prosedur kerja sejarah. Pengiasahan masa lampau tidak dapat dikerjakantanpa ada sumber yang menyangkut masa lampau tersebut, sumber yang dimaksud adalah serupa data yang melalui proses analisis menjadi sebuah fakta atau keterangan yang otentik yang berhubungan dengan tema permasalahan, dalam ilmu sejarah dikenal sumber-sumber itu baik tertulis maupun tidak tertulis yang meliputi legenda, folklore, prasasti, monument, alat-alat sejarah, perkakas rumah tangga, dokumen, surat kabar dan surat-surat. Disinilah penulisan peristiwa sejarah memasuki lapangan teknis yaitu : metode sejarah : “
B. Penegasan Istilah
Manageable
Otobiografi
Yuridis
Komparatif
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Metode Penelitian Sejarah?
2. Apa sajakah jenis- jenis dari Penelitian Sejarah?
3. Bagaimana langkah- langkah dalam Penelitian Sejarah?
4. Apa sajakah sumber- sumber data dalam Penelitian Sejarah?
5. Apa sajakah kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan Penelitian Sejarah?
D. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui maksud dari metode penelitian sejarah.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis penelitian sejarah.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam penelitian sejarah.
4. Untuk mengetahui sumber- sumber data dalam penelitian sejarah.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan penelitian sejarah.
E. Manfaat
1. Dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan pembahasan tentang penelitian, khususnya yang terkait metode penelitian sejarah
2. Digunakan untuk acuan pada praktik pembuatan karya ilmiah, tugas akhir, skripsi, dan penelitian lainnya.
3. Dikhususkan untuk para pembaca yang ingin melaksanakn penelitian, maka akan memudahkan dalam langkah-langkah penelitian tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN METODE SEJARAH
Penelitian sejarah berbeda dengan penelitian lain. Menurut Yatim Riyanto menjelaskan bahwa penelitian ini merupakan Expost Facto Research yang dinaungi oleh penelitian kualitatif. Dalam penelitian sejarah tidak terdapat manipulasi atau kontrol terhadap variabel, sebagaimana dalam penelitian eksperimen.
Sementara Donald Ary juga menyatakan bahwa penelitian historis adalah usaha untuk menetapkan fakta mencapai simpulan mengenai hal-hal yang telah lalu, yang dilakukan secara sistematis dan objektif oleh ahli sejarah dalam mencari, mengevaluasi, dan menafsirkan bukti-bukti untuk mempelajari masalah baru tersebut.
Penelitian sejarah adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan kepada masa lalu. Penelitian ini mencoba merekonstruksikan apa yang telah terjadi di masa lalu selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis agar mampu mnggambarkan, menjelaskan, dan memahami kegiatan atau peristiwa yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
Berdasarkan pandangan yang disampaikan oleh para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian penelitian sejarah mengandung beberapa unsur pokok, yaitu:
1. Adanya proses pengkajian peristiwa atau kejadian masa lalu (berorientasi pada masa lalu)
2. Usaha dilakukan secara sistematis dan obyektif
3. Merupakan serentetan gambaran masa lalu yang integratif antara manusia, peristiwa, ruang dan waktu
4. Dilakukan secara interaktif dengan gagasan, gerakan, dan intuisi yang hidup pada zamannya (tidak dapat dilakukan secara parsial)
Sedangkan Jack R. Fraenkel dan Norman E, Wallen (1990) dalam Yatim Riyanto (1996) menyatakan bahwa para peneliti pendidikan sejarah melakukan penelitian sejarah dengan tujuan untuk:
1. Membuat orang menyadari apa yang terjadi di masa lalu sehingga mereka mungkin memelajari dari kegagalan dan keberhasilan masa lampau
2. Mempelajari bagaimana sesuatu telah dilakukan pada masa lalu, untuk melihat jika ereka dapat mengaplikasikan masalahnya pada masa sekarang
3. Membantu memprediksi sesuatu yang akan terjadi pad masa mendatang
4. Membantu menguji hipotesis yang berkenaan dengan hubungan atau kecenderungan, Misalnya pada awal tahun 1900 mayoritas guru-guru wanita datang dari kelas menengah ke atas, tetapi guru laki-laki tidak.
5. Memahami praktik dan politik pendidikan sekarang secara lebih lengkap.
Dengan demikian, tujuan penelitian sejarah tidak dapat dilepaskan dengan kepentingan masa kini dan masa mendatang
B. Jenis- jenis Penelitian Sejarah (Histories)
Penelitian histories sangat banyak sekali macamnya. Akan tetapi secara mum penelitian histories dibagi menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut:
a) Penelitian sejarah komparatif
Penelitian sejarah komparatif adalah metode penelitian sejarah yang dikerjakan untuk membandingkan faktor-faktor dari fenomena-fenomena sejenis pada suatu periode masa lampau. Misalnya, ingin diperbandingkan sistem pengajaran dicina dan dijawa pada masa kerajaan majapahit.
b) Penelitian yuridis atau legal
Jika dalam metode sejarah diinginkan untuk menyelidiki hal-hal yang menyangkut dengan hukum, baik hukum formal maupun nonformal pada masa yang lalu, maka penelitian yang demikian tergolong penelitian yuridis. Misalnya, seorang peneliti ingin mengetahui atau menganalisa tentang keputusan pengadilan akibat-akibat hukum adat sserta pengaruhnya di masa lampau, serta ingin membuat generalisasi tentang pengaruh-pengaruh hukum tersebut atas masyarakat.
c) Penelitian Biografis
Penelitian Biografis adalah metode sejarah yang digunaan untuk meneliti kehidupan seseorang dan hubungannya dengan masyarakat. Biasanya penelitian ini diteliti akan sifat-sifat, watak, pengaruh, lingkungan maupun pengaruh pemikiran dan ide dari subyek penelitian dalam masa hidupnya, serta pembentukan watak yang diterima semasa hayatnya. Sumber-sumber ata sejarah dalam penelitian biografis antara lain: surat-surat pribadi.
d) Penelitian Bibliografis
Penelitian dengan menggunakan metode sejarah untuk mencari, menganalisa membuat interpretasi serta generalisasi dari fakta-fakta yang merupakan pendapat para ahli dalam suatu masalah atau suatu organisasi dikelompokkan dalam penelitian bibliografis. Penelitian ini mencakup hasil pemikiran dan ide yan telah ditulis oleh para ahli. Kerja penelitan ini termasu menghimpun karya-karya tertentu dari serang penulis atau filosuf dan menerbitkan kembali seraya memberikan interpretasi serta generalisasi yang tepat terhadap karya-karya tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Langkah- langkah dalam Penelitian SejarahPEMBAHASAN
Menurut Yatim Riyanto (1996) ada empat lagkah yang essensial dalam penelitian sejarah, yaitu sebagai berikut:
a. Merumuskan Masalah
Dalam merumuskan masalah historis terdapat beberapa persyaratan sebagaimana dalam penelitian yang lain, yaitu:
1. Seharusnya dinyatakan secara jelas dan ringkas
2. Managable, dan
3. Memiliki rasional yang kuat
b. Menentukan sumber informasi sejarah yang relevan
Secara umum informasi yang relevan dalam penelitian sejarah dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu:
1. Dokumen
Yaitu materi yang tertulis atau tercetak dalam bentuk buku, majalah, koran, buku catatan, dan sebagainya. Dokumen merujuk pada beberapa jenis informasi yang eksis kedalam bentuk tertulis atau cetak.
2. Rekaman yang bersifat numerik
Yaitu rekaman yang didalamnya terdapat bentuk-bentuk data numerik, misalnya skors tes, laporan sensus, dan sebagainya. Akhir-akhir ini, peneliti sejarah meningkatkan pengguna komputer untuk menganalisis sejumlah data numerik.
3. Pernyataan lisan
Yaitu melakukua interview dengan orang yang merupakan saksi saat peristiwa lalu terjadi. Ini merupakan bentuk khusus dari penelitian sejarah yang disebut oral history.
4. Relief
Yaitu objek fisik atau karakteristik visual yang memberikan beberapa informasi tentang peristiwa masa lalu. Contohnya berupa bangunan monumen, peralatan, pakaian, dan sebagainya.
c. Meringkas informasi yang diperoleh dari sumber historis
Langkah ini merupakan proses me-review dan meringkas dari sumber informasi sejarah. Dalam hal ini peneliti berusaha untuk menentukan relevensi materi utama dengan pertanyaan atau masalah yang diteliti, yang dapat dilakukan dengan merekam data bibliografi yang lengkap dari sumber, mengorganisasi data berdasarkan kategori yang dihubungkan dengan masalah yang diteliti, dan meringkas informasi yang berhubungan dengan (fakta, jumlah dan pertanyaan yang penting).
d. Mengevaluasi sumber sejarah
Dalam langkah ini peneliti sejarah harus mengadopsi sikap kritis kearah beberapa atau seluruh sumber informasi. Dalam mengevaluasi sumber sejarah yang merupakan dokumen atau informasi, pertanyaan kunci untuk penelitian sejarah ialah sebagai berikut:
1. Apakah dokumen ini benar-benar ditulis oleh pengarang (apakah dokumen itu asli atau murni)?
2. Apakah informasi yang terisi didalam dokumen benar (apakah
akurat)?
Pertanyaan pertama mengacu ke kritik eksternal, sedangkan pertanyaan kedua mengacu ke titik internal.
• Kritik Eksternal
Pada dasarnya , kritik eksternal mempertanyakan apakah bukti yang di selidiki itu asli dan tergantung pada sifat penyelidikan itu.
Beberapa pertanyaan yang terkait dengan kemurnian sumber-sumber sejarah menurut Jack R. Fraenkel dan Norman E Wallen dalam Yatim Riyanto adalah
1. Siapa yang menulis dokumen?
2. Kapan dokumen ditulis?
3. Dimana dokumen ditulis?
4. Untuk apa tujuan dari dokumen tertulis?
5. Dalam kondisi bagaimana dokumen ditulis?
6. Bagaimana perbedaan bentuk atau versi keberadaan dokumen?
• Kritik Internal
Setelah keaslian suatu dokumen diuji melalui kritik eksternal , berikutnya dilakukan kritik internal. Walaupun dokumen itu asli, tetapi apakah mengungkapkan gambaran yang benar? Bagaimana mengenai penulis dan penciptanya. Apakah ia jujur , adil, dan benar-benar memahami faktanya?. Sejarawan harus benar-benar yakin bahwa datanya autentik dan akurat , karena sejarawan bisa memandang data tersebut sebagai bukti sejarah yang berharga untuk ditelaah secara serius.
Pertanyaan- pertanyaan tersebut dibagi dalam dua kategori, yaitu:
a. Berkenaan dengan penulis dokumen
1. Apakah penulis tertarik mengenai hasil peristiwa?
2. Apakah penulis berkompeten dalam menggambarkan peristiwa?
b. Berkenaan dengan isi dokumen
1. Apakah peristiwa tergambar dengan akurat pada waktu itu?
2. Apakah isi membuat sense?
e. Hipotesis dan Genralisasi dalam penelitian sejarah
Dalam penelitian sejarah dapat juga diajukan hipotesis, meskipun hipotesis tersebut tidak selalu dinyatakan secara eksplisit. Dengan menyimpulkan bukti-bukti dan secara cermat menilai kepercayaannya. Begitu juga dengan generalisasi, masih ada perbedaan pendapat namun ada yang berpendapat bahwa bisa saja dihasilkan, tetapi mereka tidak sependapat mengenai validitas penerapan generalisasi itu untuk masa dan tempat yang berbeda. Penerapannya harus pada waktu dan tempat yan homogen.
f. Penulisan Laporan dan Penelitian Sejarah
Proses dalam penulisan laporan penelitian sejarah membutuhkan kreatifitas, imajinasi yang kuat, dan multirasio. Laporan tersebut hendaknya ditulis dengan gaya penulisan yang baik dan objektif. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan laporan tersebut dibuat dengan biasa-biasa saja, dan supaya tidak monoton diberi warna pada pernyataannya, yang penting jangan sampai hilang keasliannya. Mengenai format penulisan laporan tidak ada format yang baku, hal ini dapat disesuaikan dengan kepentingan atau persyaratan institusi tertentu.
2. Sumber Data Penelitian Sejarah
Sumber data penelitian sejarah dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Sumber Data Primer, yaitu cerita atau penuturan , atau catatan dari para saksi mata tentang terjadinya suatu peristiwa. Dokumen yang termasuk sumber primer adalah undang-undang dasar, piagam, otobiografi dan sebagainya.
b. Sumber Data Sekunder, yaitu cerita mengenai suatu peristiwa yang tidak disaksikan langsung oleh pelapor, melainkan semata-mata melaporkan apa yang dituturkan atau ditulis oleh orang yang menyaksikan peristiwa itu. Sumber data ini cenderung agak lemah karena adanya kesalahan yang timbul sewaktu informasi ditularkan dari tangan ke tangan. Contohnya seperti buku teks sejarah dan ensiklopedia, karena ditulis selang beberapa lama setelah terjadinya peristiwa yang sebenarnya.
3. Kelebihan dan Kelemahan dalam Penelitian Sejarah
Kelebihan penelitian historis adalah sebagai berikut:
1. Tidak terlalu melibatkan peneliti secara fisik
2. Tidak ada kekhawatiran terjadinya interaksi antara peneliti dengan subyek
3. Mudah dalam mencari sumber data
4. Dapat mencari data secara lebih tuntas dalam menggali informasi yang diperlukan dalam proses penelitian
5. Sumber data sudah dinyatakan secara difinitif baik nama pengarang, tempat dan waktu.
Kelemahan penelitian historis adalah sebagai berikut:
1. Metode sejarah banyak menggantungkan diri pada data yang diamati oleh orang lain dimasa lampau
2. Data yang digunakan banyak tergantung pada data primer
3. Metode ini mencari data secara lebih tuntas serta menggali informasi yang lebih tua yang tidak diterbitkan ataupun tidak dikutip dalam bahasa acuan yang standart.
4.Contoh penelitian historis
Penelitian mengenai “Asal mula Aliran Ahmadiyah”, merupakan suatu penelitian historis karena penelitian ini diarahkan untuk meneliti, mengungkapakan dan menjelaskan peristiwa masa lampau sehingga jelas diarahkan kepada metode sejarah yang bersifat kualitatif. Tujuan dari penilitian historis ini yaitu menemukandan mendeskripsikan secara analisis serta menafsirkan tentang Aliran Ahmadiyah. Selain itu penelitian dilakukan terkait dengan Aliran Ahmadiyah termasuk dalam penelitian sejarh yang bersifat Religius, social, politik..
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metodologi sejarah itu merupakan suatu prosedur atau metode yang digunakan untuk tahu bagaimana mengetahui. Metodologi sejarah atau science of methods juga berarti sebagai suatu ilmu yang membicarakan tentang cara, yaitu cara untuk mengetahui bagaimana mengetahui peristiwa yang terjadi dimasa lampau (sejarah).
Metode sejarah digunakan sebagai metode penelitian, pada prinsipnya bertujuan untuk menjawab enam pertanyaan (5 W dan 1 H) yang merupakan elemen dasar penulisan sejarah, yaitu what (apa), when (kapan), where (dimana), who (siapa), why (mengapa), dan how (bagaimana). Pertanyaan pertanyaan itu konkretnya adalah: Apa (peristiwa apa) yang terjadi? Kapan terjadinya? Di mana terjadinya? Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu? Mengapa peristiwa itu terjadi? Bagaimana proses terjadinya peristiwa itu?
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami berisikan tentang metode penelitian sejarah. Makalah ini pun tak luput dari kesalahan dan kekurangan maupun target yang ingin dicapai. Adapun kiranya terdapat kritik, saran maupun teguran digunakan sebagai penunjang pada makalah ini. Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Nurul Zuriah, M.Si, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, PT. Bumi aksara, jakarta;2007H. Arief Furchan,MA. Ph.D. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta; Cet 2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar